PKS NEWS UPDATE

Latest Post

Zulkifliemansyah : Jangan Halangi Kontribusi Kepada Masyarakat


Mataram - Anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkifliemansyag mengatakan juga ikut merespon terjadinya ribut-ribut masalah suap kuota daging sapi yang menerpa partainya. Namun, ia menyatakan jangan sampai hiruk pikuk. ‘’Namanya politik itu ada dinamikanya. Cuman jangan sampai menghalangi kontribusi kepada masyarakat,’’ ujarnya di kota Sumbawa Besar, Sabtu 25 Mei 2013 pagi.

Gonjang-ganjing PKS, Zulkfliemansyah mengatakan bahwa semua partai harus mengalami hal serupa kejadian yang seperti dihadapi PKS. ‘’Supaya tidak merasa dirinya center of the work,’’ ujarnya. Katanya, di sisi iain diakuinya bahwa demokrasi sekarang ini memiliki mekanisme instrument yang memaksa semua partai punya perilaku yang sama.

Sikap sesama kader PKS Fahri Hamzah yang juga berasal dari Kabupaten Sumbawa, dinilainya wajar-wajar saja sebagai kader partai. ‘’Dia itu mengerti sebagai politikus tahu kapan dia ngegas,’’ ucapnya. Kemudian ia mengatakan bahwa orang-orang Sumbawa memiliki potensi sebagai politikus yang jago.

Tetapi melalui pembangunan pendidikan, ia juga ingin mengubah kultur untuk menghadapi era tambang di daerahnya. di Kabupaten Sumbawa, PT Newmont Nusa Tenggara akan menambang blok Elang yang memiliki potensi kandungan lebih besar dari pada Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat yang ditambang sejak 2000. ‘’Saya ingin mengubah kultur karena yang bekerja di tambang tidak bisa dengan hanya bicara,’’ katanya.

Karena itu ia membangun pusat peradaban baru di Kabupaten Sumbawa melalui lembaga pendidikan yang dibentuknya melalui Yayasan Dea Mas. Menurutnya, persoalan partai tidak menghalangi dirinya memberikan kontribusi di bidang pendidikan di daerah kelahirannya.

Menurutnya, ia juga sibuk untuk partai. Tetapi pada saat lain juga ingin mengabdi kepada warganya baik yang berada di daerah pemilihannya Banten sebagai anggota DPR RI, juga di daerah kelahirannya Sumbawa Nusa Tenggara Barat.

Ribut-ribut masalah suap kuota daging sapi yang melibatkan kader PKS tidak membuat Zulkifliemansyah larut. Hampir setiap akhir minggu, ia pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Sumbawa. Di sana, ia membuka pendidikan Islam Terpadu yang dimulai awal tahun ajaran baru 2013-2013 mendatang. Sudah belasan pejabat Negara telah datang ke kampus Universitas Teknologi Samawa yang dipimpinnya selaku rektor.

Selain membangun kampus Universitas Teknologi Samawa yang di tengah alam pedesaan Batu Alang, sekitar 12 kilometer arah selatan dari kota Sumbawa Besar, juga membangun Sekolah Dasar Islam Terpadu di perkampungan nelayan yang berada di Kelurahan Labuan Sumbawa di kota Sumbawa Besar. Bahkan membuka lapangan pacuan kuda Angin Laut di Desa Penyaring sekitar 12 kilometer arah utara dari kota Sumbawa Besar.

DPRD NTB Gagal Putuskan Pengunduran Diri Wagub


DPRD NTB gagal membuat keputusan terkait dengan pengajuan pengunduran diri wakil gubernur (wagub) NTB H Badrul Munir. Hal itu disebabkan karena rapat paripurna DPRD yang digelar Jumat (24/05) untuk mengambil keputusan pengunduran diri wagub tidak kuorum. Selain itu mayoritas anggota dewan berpendapat bahwa pengambilan keputusan belum prosedural

Anggota DPRD NTB dari farksi PKS Johan Rosihan mengatakan, lembaga legislatif tidak bisa mengambil keputusan hanya dengan selembar surat tembusan. Ia menghendaki agar badan musyawarah DPRD NTB menetapkan sebuah mekanisme khusus sebelum dibawa ke dalam persidangan. Jabatan wakil gubernur adalah pejabat negara sehingga menyetujui pemberhetian pejabat negara tidak sederhana.

Sidang paripurna yang dipimpin oleh H.L Moh Syamsir tersebut mengundang banyak interupsi dari anggota dewan. Nurdin Ranggabarani dari fraksi PPP mengatakan, pihaknya belum memahami substansi persidangan yang digelar saat ini, pasalnya surat pengunduran diri wagub tidak dipegang oleh semua anggota dewan.

Rapat paripurna DPRD NTB dengan agenda meminta persetujuan pengunduran diri wagub H badrul Munir diagendakan pukul 09.00 Wita hari Jumat. Namun sampai pukul 11.00 Wita, jumlah anggota dewan belum kuorum. Dari 55 anggota dewan, baru 37 orang yang menghadiri undangan.

Pimpinan sidang H.L Moh Syamsir melakukan skorsing sidang paripurna sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Mayoritas anggota dewan menghendaki agar dilakukan rapat dengan seluruh pimpinan fraksi untuk menentukan mekanisme persetujuan pengunduran diri wagub.

"Nalar Hukum Mahfud MD" | by @Fahrihamzah



by @Fahrihamzah


1. Jelang magrib dalam perjalanan, ingin saya mengomentari nalar hukum mahfud MD...

2. Kawan saya di komisi 3 dulu ini baru saja bikin berita yang mengganggu karena salah..

3. Menurut nalar mahfud, "PKS ngaku sajalah, sebab kalau tidak nanti dibongkar semua percakapan...

4. Menurut nalar mahfud, KPK atau negara pasti benar dan rakyat (LHI/AF) pasti salah...

5. Menurut nalar mahfud, orang yg sdh dituduh negara haruslah segera mengaku dan tidak perlu membela diri...

6. Menurut nalar mantan kader PKB ini, negara (KPK) pasti benar dan menyimpan hasil sadapan berbulan-bulan.

7. Menurut nalar mantan ketua MK ini, maka peradilan tidak diperlukan..karena jaksa KPK pasti benar.

8. Menurur nalar mahfud maka dibenarkan rahasia yang berada di tangan KPK adalah alat intimidasi.

9. Menurut nalar mahfud MD maka pengakuan adalah satu2nya jalan menghadapi hukum KPK...

10. Menurut nalar mahfud maka penyidik KPK tidak mungkin berbuat salah dan pasti benar...

11. Menurut nalar mahfud maka data KPK pasti akurat dan pasti asli serta sah...tanpa verifikasi.

12. Menurut nalar mahfud maka operasi intelijen dan sadapan percakapan oleh KPK tidak pernah menyimpang..

13. Nalar mahfud ini tidak dikenal dalam negara demokrasi. Memakai frasa penjelasan UUD45 "negara hukum yg demokratis".

14. Nalar mahfud md bertentangan tidak saja dengan semangat amandemen ke-2 bahkan keseluruhannya.

15. Nalar hukum mahfud md merupakan anomali di tengah posisi nya sebagai mantan hakim MK.

16. Meski banyak kejanggalan yg masih saya rahasiakan soal kawan saya ini tapi menganggap KPK berada di luar hukum adalah fatal.

17. Hukum dalam demokrasi berpegang pada prinsip equality before the law. Bahwa kita semua sama di depan hukum.

18. Pasal 27 UUD45 menjamin bahwa semua kita termasuk negara dan rakyat adalah sama di depan hukum tak terkecuali KPK.

19. Bahwa hukum apapun yg berlaku di republik ini tidak saja mengikat rakyat tapi juga aparat.

20. Tapi nalar hukum mahfud terbalik karena meletakkan KPK lebih tinggi di hadapan hukum.

21. Nalar mahfud juga menentang azas presumption of innocent yg ada dalam UUD 45 dan di tegaskan dlm UU.39/1999 psl 18.ayat 1.

22. Masih banyak yg ingin saya tulis sebagai catatan atas sang capres. Sayang sekali.

23. Semoga pak mahfud sadar akan kesalahan pikirannya sebelum nyappres. Sekian.

“Warna-Warni Golput”



Golput sebagaimana diketahui adalah kependekan dari golongan putih. Dalam politik arti golput sangat berbeda dengan istilah dalam dunia persilatan, yang menempatkan golput sebagai tokoh utamanya. Sementara dalam politik, golput bisa berarti sebaliknya, yaitu dianggap negatif dan antagonis. Terlepas dari itu semua, istilah golput biasa dimaksudkan untuk menyebut mereka yang tidak memilih pada sebuah pemilihan umum. Fenomena ini memang tidak bisa dianggap remeh, kenyataan di pilkada dan survei-survei terkini menyebutkan jumlah golput menembus angka psikologis melebihi 40 % dari jumlah pemilih. Benar-benar sebuah fenomena yang patut dikaji secara lebih mendalam.

Istilah golput sendiri yang semestinya luas, berangsur-angsur menyempit secara makna dengan mengartikan bahwa golput adalah hanya mereka yang kecewa dengan parpol yang ada. Ibaratnya dalam sidang parlemen ada istilah walk-out, yaitu keluar dari persidangan, menolak ikut terlibat dalam pengambilan keputusan, maka dalam pemilihan umum, golput-lah bentuk walk-outnya. Tetapi menurut penulis, sejatinya permasalahan golput tidak bisa diartikan hanya seputar kecewa atau tidak. Memang harus diakui, yang paling banyak melakukan sounding untuk golput memang mereka yang jelas-jelas kecewa dengan perpolitikan di tanah air kita. Tapi jika kita melihat lebih jauh, golput dalam arti tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu, ternyata bisa disebabkan oleh beragam latar belakang dan motivasi. Karenanya secara sederhana saya ingin mengatakan, bahwa sejatinya golput tidak benar-benar putih yang satu. Mereka terdiri dari warna-warni yang beragam, yang ketika berputar terus membuat warnanya yang satu ; yaitu putih.

Ada berapa latar belakang sekaligus motivasi mengapa seseorang memilih untuk menjadi golput, berikut beberapa diantaranya yang bisa saya tangkap :

1. Golput Ideologis; yaitu mereka yang memandang bahwa memilih dalam pemilu adalah bagian dari demokrasi yang bukan merupakan sistem islam.Karenanya memilih dalam pemilu berarti sebuah kemaksiatan, memperjuangkan sebuah parpol dan berdemokrasi bisa mendekat pada kemusyrikan.

2. Golput Skeptis dan Apatis; yaitu mereka yang peduli bangsa dan tanah air, melek politik, tetapi merasakan kekecewaan yang besar dengan perpolitikan tanah air, elit politik dan parpolnya. Merasa tidak akan ada perubahan dengan parpol dan caleg yang ada saat ini.

3. Golput Teknis Praktis; yaitu mereka yang ingin memilih, dan terdaftar dalam DPT, tetapi secara teknis pencontrengan tidak bisa karena berhalangan dan kesibukan. Bisa karena sakit, rapat, bisnis. atau momentum-momentum lainnya yang beragam.

4. Golput Egois dan Individualis; yaitu mereka yang tidak memilih karena merasa tidak ada manfaat secara langsung baginya. Pemilu seolah merepotkan dan mengganggu kesenangan dalam menjalani hidupnya. Mereka tidak peduli dengan proses pemilu karena cukup enjoy dan senang dengan aktifitas pribadinya masing –masing seperti ; belajar, olahraga, bermain, nge-game, internetan, belanja, dan hobbi lainnya yang beragam.

5. Golput By Design atau By Force: Yaitu mereka yang berkeinginan memilih, tetapi tidak bisa mengikuti pemilihan karena tidak terdaftar dalam DPT.

Nah, jadi sepertinya tidak ahsan menjustifikasi bahwa semua golput adalah mereka yang kecewa dengan perpolitikan di tanah air. Sayangnya belum pernah ada –sepanjang yang saya tahu- survei jumlah golput yang juga menjelaskan lebih lanjut alasan golput mereka. Kepada mereka yang golput dengan beragam warnanya, ada beberapa hal yang bisa kita berbagi dalam semangat menuju kebaikan bersama. Saya kira impian untuk menjadikan Indonesia lebih baik dan mertabat, adalah satu hal yang juga disepakati, bahkan oleh mereka yang golput sekalipun.

Pertama : kepada mereka yang golput secara ideologis, bahwasanya perdebatan dan perbedaan seputar islam, pemilu dan demokrasi adalah 'realitas perbedaan' yang tidak bisa dipungkiri dalam khazanah fikih kontemporer ( fiqh nazilah ) saat ini. Dimana setiap pendapat mempunyai dalilnya, dan juga tokoh-tokohnya ( baca ; ulama mujtahidnya). Yang berbeda juga bukan satu, dua ulama, tetapi banyak ulama bahkan kumpulan ulama, masing-masing dengan hujjahnya. Apalagi perdebatan itu masih berlangsung hingga saat ini. Karenanya sebagai sebuah realitas, bahwa ada perbedaan ijtihad seputar masalah ini. maka sesungguhnya sikap yang ksatria di sini adalah saling menghormati. Adapun merasa paling benar, bahkan mengkafirkan pendapat yang perbeda, sebenarnya bukan sikap ksatria dalam sebuah lapangan ijtihad. Semoga kita masih ingat ungkapan 'ksatria' imam Syafi'i ra : " Pendapatku itu benar, tapi ada kemungkinan salah, dan pendapat orang lain itu salah, tapi ada kemungkinan benar ". Sehingga pada titik ini, saya berharap banyak kita bisa saling menghargai. Dan terus bekerja sama untuk berdakwah dalam hal-hal dan tema-tema yang kita sepakati, dan saya yakin itu sangat banyak. Semoga harapan ini bukan impian.

Kedua : kepada mereka yang skeptis dan apatis. Mari kita saling berintropeksi, apakah pilihan golput akan menjadi yang terbaik bagi negri ini, atau bahkan sebaliknya ? Apakah kekecewaan ini karena diri kita yang tersingkir dari perpolitikan, ataukah karena satu dua oknum yang mengecewakan ? Marilah melihat lebih jauh, menimbang lebih teliti, jika ada satu nama, parpol, yang masih menyisakan sedikit harapan mengapa ragu untuk ikut kembali berpartisipasi. Mari lebih mendekat pada parpol yang ada, barangkali masih ada satu dua yang bisa Anda percayai. Jangan menjauh karena itu justru membuat hati semakin anti pati. Bukankah kita semua percaya sebuah ungkapan : tak kenal maka tak sayang !

Ketiga : kepada mereka yang golput karena alasan teknis dan praktis ! Ingat pemilu hanya lima tahun sekali. Semoga Anda bisa mengatur ulang jadwal dan kesibukan hingga bisa ikut berpartisipasi.

Keempat : kepada mereka yang golput karena tidak peduli, mendahulukan spirit individualis dan egois, maka marilah kita melakukan pendekatan dan penyadaran yang lebih intensif. Ini adalah masalah mental yang tidak bisa diubah semudah membalik telapak tangan. Ada hati-hati yang harus disentuh, ada sapaan yang harus dilakukan, ada dakwah yang harus disampaikan. Untuk menjadikan mereka lebih peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Mengingatkan kembali bagaimana kriteria manusia terbaik versi Rasulullah SAW ; yaitu ketika kita mampu menjadi yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.

Kelima : kepada mereka yang belum terdaftar dalam DPT, dan ingin berpartisipasi dalam pemilihan umum, bersegaralah untuk mengajukan diri melalui ketua RT setempat, untuk kemudian dilanjutkan ke Panitia Pemilihan Kelurahan, masih ada harapan selagi KTP dan KK anda masih ada ditangan. Untuk aktifitas lima tahun sekali, saya kira sedikit berlelah-lelah menembus birokrasi layak untuk dijalani. Semoga semua dimudahkan, dan Anda mengikuti pemilu dengan penuh optimis dan do'a.

Akhirnya, warna-warni golput sungguh-sungguh menyisakan pekerjaan rumah yang begitu besar bagi kita semua. Kepada semua yang peduli dan optimis untuk menjayakan negri ini, mari kita dekati mereka yang golput, cari tahu alasan dan motivasinya, untuk kemudian kita bisa berbagi wacana yang berbeda. Tidak perlu ada konflik, gontok-gontokan ataupun sekedar bersilat lidah, karena ungkapan kebaikan sejatinya harus dihadirkan dengan cara yang elegan dan dewasa. Pemenang sesungguhnya adalah mereka yang mampu menahan diri ketika emosi bergemuruh di dalam dada. Wallahu a'lam.

By: Hatta Syamsudin
Follow Twitter @hattasyamsuddin

*indonesiaoptimis.com

Ada Koma dalam Cerita Kita


‘Innamal mukminuna ikhwah’ kumpulan kisah dari ayat cinta ke sepuluh surat Al Hujurat. Sesungguhnya orang- orang mukmin itu bersaudara. Betapa indah kalam-Nya telah dengan benderang menyatakan bahwa Ia sengaja pula mencipta manusia dari berbagai suku, ras, dan berbagai perbedaan agar kita saling mengenal. Kita sangat perlu saling mengenal karena kita bersaudara jika masih ingin disemat kata ‘mukmin’ pada nama kita.

Imam syahid Hasan Al Banna mendefinisikan ukhuwah islamiyah sebagai keterikatan hati dan jiwa oleh aqidah. Oleh sebab itu pula beliau rahimahullah memasukkan ukhuwah sebagai salah satu rukun bai’at. Ukhuwah Islamiyah lekat persaudaraannya bahkan melampaui hubungan persaudaraan yang dilandasi nasab, suku, nasionalisme dan berbagai hal lain yang menyebabkan adanya keterikatan persaudaraan. Karena ukhuwah Islamiyyah tidak mengenal perbedaan suku, ras, status ekonomi, kebangsaan dan sebagainya. Siapapun yang muslim, di belahan bumi mana pun ia berada, maka ia saudara kita.

Dalam hadits ke tiga belas Arba’in, dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra, pelayan Rasulullah saw berkata, Rasulullah saw bersabda,

‘Seorang di antara kalian tidak beriman jika belum bisa mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.’ H.R.Bukhari dan Muslim

Dalam hadits ini disebutkan bahwa keimanan tidak dianggap kokoh dan mengakar dalam hati seorang muslim, kecuali mencintai kebaikan untuk saudaranya sebagaimana ia mencintainya untuk dirinya sendiri dan membenci keburukan untuk saudaranya sebagaimana ia membenci untuk dirinya sendiri. Sebagaimana telah diriwayatkan Imam Ahmad. Maka untuk membuktikan cintanya hendaklah sesama saudara saling jujur, bersegera memberi nasihat manakala saudaranya lalai dan segera memaafkan dan memenuhi hak ukhuwah lainnya.

Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda,
‘Jangan saling menghasud, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi dan jangan membeli barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah hamba- hamba Allah yang bersaudara. Muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Karena itu tidak menzhaliminya, tidak menelantarkannya, tidak membohonginya dan tidak melecehkannya. Taqwa itu di sini,sambil menunjuk dadanya tiga kali,. Cukuplah seseorang dikategorikan jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah suci terpelihara.’ H.R.Muslim

Dari berbagai penjelasan di atas, teranglah sudah bahwa kita harus menyatukan hati- hati kita sesama saudara seaqidah. Berusaha untuk saling mengenal dan memahami sehingga timbul keterikatan hati. Berjabat tangan dan memberi kado adalah salah satu upaya perlekatan hati. Rasulullah saw bersabda, berilah hadiah karena hadiah dapat menghilangkan penyakit hati.

Namun kadangkala ada masa ukhuwah itu harus pula berjeda. Seumpama tulisan yang harus berjeda dengan pembubuhan koma sebelum lanjutan keterangan lainnya. Begitu pula kadang dalam ukhuwah. Manusia yang tercipta dengan beraneka ragam polah, butuh beberapa jeda untuk menyatukan dan mempererat ikatan antar saudara. Seperti sirah para sahabat. Siapa yang tak kenal eratnya persaudaraan antara Zubair bin Awwam dan Ali bin Abi Thalib ra. Mereka dipersaudarakan Allah bukan hanya dengan nasab, tetapi juga karena pertalian aqidah. Mereka bersama- sama termasuk orang- orang awal yang memeluk Islam, yang berjuang tegakkan kalimahNya, mengikuti segala pertempuran bersama Kekasih Allah saw. Namun ada masa Perang Jamal yang membuat jeda ukhuwah antara mereka. Zubair bin Awwam bersama Thalhah bin Ubaidillah dan ‘Aisyah ra membuat aksi penggalangan massa untuk menuntut penyegeraan hukum Qishash pada pembunuh khalifah sebelumnya, Utsman bin ‘Affan ra. Sedangkan kala itu Ali ra juga disibukkan dengan berbagai pemberontakan yang terjadi. Sehingga Ali ra berijtihad memilih untuk mengatasi pemberontakan terlebih dahulu sembari tetap melakukan pengusutan pelaku pembunuhan Utsman bin Affan ra. Sayangnya orang- orang di pihak Ibunda Aisyah ra tidak mengetahui rencana Ali sehingga mereka merasa Ali belum berbuat apa- apa untuk mencari pembunuh Utsman.

Khalifah Ali menangis sedih melihat Ummul Mu’minin Aisyah berada dalam sekedup untanya memimpin pasukan pemberontak. Ketika melihat Thalhah dan Zubair, pembela- pembela Rasulullah, Ali memanggil keduanya dan keduanya memenuhi panggilan Ali.

Ali berkata kepada Thalhah, ‘Wahai Thalhah, pantaskah engkau membawa istri Rasulullah untuk berperang, sedangkan istrimu sendiri kau tinggalkan di rumah?’

Lalu ia berkata kepada Zubair, ‘Wahai Zubair, dengan nama Allah, tidakkah engkau ingat, ketika kita berada di suatu tempat, lalu Rasulullah saw lewat dan berkata padamu, ‘Wahai Zubair,apakah kamu mencintai Ali?’ kamu lalu menjawab, ‘Mengapa aku tidak mencintai anak bibiku dan anak pamanku, bahkan seagama denganku? Nabi saw kemudian bersabda, ‘Wahai Zubair, demi Allah, suatu saat kamu pasti akan memeranginya dan menzhaliminya.’

Zubair menjawab, ‘Demi Allah, aku telah lupa peristiwa tersebut semenjak aku mendengarnya dari Rasulullah. Akan tetapi, sekarang aku baru teringat lagi. Demi Allah, aku tidak akan memerangimu untuk selama- lamanya.’

Thalhah dan Zubair segera menarik diri dari perang saudara ini. Apalagi ketika melihat ‘Ammar bin Yasir ra berada di pihak Ali. Keduanya teringat sabda Rasulullah saw kepada Ammar,’Kamu akan dibunuh kelompok pemberontak’. Maka jika Ammar terbunuh dalam pertempuran ini dan keduanya berada di pihak yang melawan Ali, berarti keduanya termasuk pemberontak.

Namun syahid telah menjadi impian Thalhah dan Zubair dan Allah pun mengabulkannya di Perang Jamal. Kelompok pemberontak yang sebenarnya, yang menginginkan perang terus berlangsung, mengirim orang untuk membunuh mereka.

Mendengar kabar syahidnya kedua sahabat Rasulullah, Ali menshalati dan mengikuti pemakaman keduanya. Seusai pemakaman Thalhah dan Zubair, ia berdiri melepas keduanya dengan kata- kata indah,

‘Sesungguhnya aku benar- benar berharap masuk bersama Thalhah, Zubair dan Utsman, dalam golongan yang difirmankan Allah, ‘Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap- hadapan di atas dipan- dipan. (Q.S Al Hijr;47)

Ali telah mengakhiri jeda ukhuwah di antara mereka dengan sangat indah. Tidak perlu dipertentangkan siapa yang benar dan siapa yang salah dalam hal ini. Itu hanya pekerjaan orang- orang yang ingin memecah belah Islam. Mereka semua hanya sama- sama menjalankan ijtihad. Ali dengan ijtihadnya memilih terlebih dahulu atasi pemberontakan baru mencari pembunuh Utsman. Karena jika ia hanya fokus mencari pembunuh Utsman, maka khilafah akan terpecah belah. Apalagi Ali telah mencium gelagat bahwa pembunuh Utsman adalah pelaku pemberontakan juga. Tetapi ‘Aisyah, Thalhah dan Zubair tidak juga salah. Mereka hanya ingin bertabayyun kepada khalifah, mengapa pembunuhan Utsman kasusnya belum dituntaskan juga?

Mereka tidak pernah bermusuhan atau saling benci seperti yang dikabarkan orang- orang yang inginkan perpecahan dalam Islam. Mereka melakukan semua hanya demi tegaknya Islam di muka bumi. Ada jeda di antara mereka adalah wajar. Setiap manusia, termasuk sahabat Rasulullah saw, memiliki pola pikir dan sikap yang berbeda- beda. Kadangkala ada pertentangan di antara kita.

Seperti beberapa dekade belakangan ini dan diperuncing dengan berbagai masalah baru-baru ini. Bukan hal yang baru kita lihat sesama muslim saling menjatuhkan, memfitnah demi kepentingan pribadi, kelompok atau penguasa. Tapi bisa juga kita amati bahwa orang yang biasa menentang suatu saat datang membela dan menyayang. Sungguh hanya Allah-lah pembolak-balik hati. Maka tidak perlu kita merasa terlalu sakit hati atas serangan, cacian bahkan fitnah yang dilontarkan berbagai pihak atas kerja-kerja dakwah kita. Jikalah Zubair dan Ali ra sesama aktivis dakwah saja pernah berbeda, apatah lagi kita? Apatah lagi kita dengan orang-orang yang buta dengan dakwah?

Biarlah berbagai peristiwa ini ibarat koma yang membuat orang-orang yang selama ini jauh mau datang mendekat untuk menilai seperti apa kita sebenarnya. Mereka begitu karena mereka tidak tahu, mereka menganggap kita berbeda. Dan semua perbedaan  itu lumrah asalkan pokok pemikiran kita masih sama, menginginkan kejayaan Islam tegak di seluruh persada,sama-sama menginginkan  keadilan ditegakkan selama-lamanya. Lakukan tabayyun jika ada hal yang mengganjal antar saudara termasuk dengan teman-teman yang ‘suka menyerang’ kita. Lalu jangan henti berdoa agar hati- hati kita dipertautkan dan dipererat Allah swt.

‘Dialah yang memperkuatmu dengan pertolonganNya dan dengan orang- orang mukmin, Dia pulalah yang mempersatukan hati mereka, orang- orang yang beriman. Walaupun kamu membelanjakan kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.’ Q.S.Al Anfal 62-63.


Faidul Hidayati Siska Ginting

PKS TV

BUKU TAMU

POPULAR POST

 
Support : DPD PKS Lotim | DPW PKS NTB
Copyright © 2011. DESAIN TEMPLATE WEB DPW PKS NTB - All Rights Reserved
Template Created by Mas TemplateRedesign by Tim Media PKS Lotim
Proudly powered by Blogger